Selasa, 05 November 2019

BAB 2 TEKNOLOGI ROUTING

A. Prinsip Kerja Routing
 Pada materi sebelumnya(lihat materi komputer dan jaringan dasar),telah anda pelajari tentang Proses terjadinya komunikasi dalam sebuah jaringan. Materi yang diulas tentang cara sebuah jaringan.materi yang di ulas tentang cara sebuah perangkat mengirim paket data ke perangakat lainnya,melalui jaringan dengan standar protokol tertentu,misalnya OSI.bagaimana jika data yang dikirimkan ternyata memiliki tujuan di luar jaringan lokal? Tentu saja diperlukan sebuah aturan agar data tersebut dapat sampaikan ke tujuan dengan baik.teknik yang di gunakan adalah routing,sedangkan perangkat yang melakukan routing disebut dengan router.

  Apa itu roting? Mekanisme secara sederhananya adalah tindakan meneruskan paket jaringan dari sumber jaringan berbeda menuju ke jaringan lainnya.peran penting yang harus dikerjakan dalam proses routing untuk berhasil sampai pada tujuan antara lain sebagai berikut
  ·      Kapan paket yang masuk dalam perangkat akan di- routing-kan? 
  ·      Bagaimana menentukan bahwa paket tersebut  termasuk paket yang harus dilewatkan kejaringan lain atau hanya pada jaringan lokal? 
  ·      Bagaimana cara menentukan rute terbaik dan tercepat?
  ·      Bagaimana jika topologi jaringan mengalami perubahan ? 
  ·      Bagaimana jika da kesalahan jaringan,misalnya perangkat tujuan sedang down atau router lain rusak ? 

  Bagaiman sebenarnya proses routing itu terjadi? Semua berawal dari perangkat pengirim. Dalam hal ini, kita akan analogikan dari sebuah komputer ketika melakukan proses komunikasi.sebagai contoh, komputer budi melakukan pross pengiriman surel ke Ani.setiap komputer yang terhubung dengan jaringan pasti juga memiliki tabel routing sendiri.fungsinya,menentukan bahawa paket data yang dikirim atayu diterima termasuk data dari jaringan lainnya.oleh karena itu,anda pasti sering di minta melakukan konfigurasi pengalamatan ip address untuk gateway. Tujuan ip gateaway defaultnya untuk melakukan pengecehkan daftar routing yang tersimpan dalam komputer ( contoh kom[puter berbaris windows) anada dapat mengetikan perintah c: > route print pada command prompt.

Gambar 2.1 route print
Jika adanya penyataan bahwa tabel routing itu hanya di miliki oleh perangakat router , berarti peryataan tersebut tidak benar . hal tersebut di karenakan semua proses routing berawal dari host terlebih dahulu.fungsi dari tabel routing dari tabel  routing pada host adalah menyediahkan informasi tentang cara menangi dan dilewatkan paket yang dikirimkan dari wosktataion.
Daftar routing
Ipv4 Rote table
Active Routes :
Netqwork destination                  netmask          gateway interface        matric
                                                      0.0.0.0             192.168.1.1.2             25
Berikut penjelesan dari setiap kolom pada tabel 2.1 
  1.      Ipv4 route table,mmerupakan subjudul informasi tabel rounting untuk pengalamatan ip address versi 4. 
  2.      Active routes memberikan informasi tentang daftar ronting yang di aktif dalam host.
  3.      Judul kolom network destination ( alamat jaringan tujuan )netmask ( sub network ) gateway (alamat router ),interface ( alamat interface yang akan dilewati paket data ). 
  4.      Kolom network ( subnertwork destination ( alamat jarinagn tujuan) memeiliki nilai 0.0.0.0 adalah wildcard yang merepsikan 
  5.      Kolom netmask ( subnetwork ) bernilai 0.0.0.0 artinya semua paket data yang dikirimkan tidak terbatas pada subnet
  6.      Kolom gateaway ( alamat router ) dengan ip address 192.168.1.1 berarti setiap kemungkinan paket data dengan tujuan yang tidak terdaftar dan tidak brada dalam jangkuan 
  7.      Kolom interface ( alamat interface yang akan dilewatkan paket data) 
  8.      Kolom metric, suatu nilai yang digunakan sebagai acuan bagi tabel routing untuk menentukan arah paket data yang akan di rounting.

Tabel 2.2 daftar routing dengan jaringan dalam computer



Penjelasan: 
  1.      Baris kesatu(1)sudah dijelaskan sebelumnya 
  2.      Baris kedua(2) dan ketiga(3)memberikan informasi tentang alamat loopback sebagai tujuan pengujian.RFC atau reguest forcoment dengan network yang berasal dari 127.0.0.0 akan for comment dengan network  adalah reply
  3.      Baris keempat (4)menunjukan alamat broadcast RFC yang akan di tangani oleh interface pada ip address pada ip 127.0.0.1 
  4.      Baris kelima(5)merupakan tujuan pengiriman paket data yang memiliki  network ID192.168.1.2 
  5.      Baris keenam (6)menyatakan bahwa pengiriman paket data  dengan tujuan 192.168.1,2 memerlukan gateway karena dilewatkan melalui interface 192.168.1.2
  6.      Baris ketujuh(7) memberikaan informasi  alokasi alamat  broadcat jaringan local yang tidak memerlukan gatewaty dan dilewatkan melalaui interface 192.168.1.2 dengan informasi tabel routing 
  7.      Baris  kedelapan (8) dan Sembilan(9) menyatakan informasi tentang multicast.jarinagan ini ciri khusus 
  8.      Baris berkumpulan(10) dan sebelas(11)merupakan penentuan alamat host yang terdaftar .jika subnet mask 0.0.0.0 sistem akan broadcast

B.Analogi Routing
     Berikut akan dijelaskan step by step proses terjadinya routing dalam sebuah jaringan.contoh kasus yang di ulas terkait pengiriman data dari komputer satu ke komputer lain dalam jaringan lokal.dalam contoh dengan IP Address 10.10.10.1/24 akan mengirim file melalui share direktor ke komputer B dengan IP Address.
1.      User komputer A ( 10.10.10.1) akan meletakan file pada share directory komputer B (10.101.10.2) 
2.      Pada komputer A aplikasi windows Explorer yang di gunakan oleh user akan memanggil function sistem operasi untuk memmulai sesi komunikasi (layer 5 OSI) 
3.      Protokol tcp betugas memastikan bahwa data yanh dihasilkan oleh SMB akan di kirim ke alamat tujuan secara utuh. TCP akan menghasilkan protocol number , sign off on packet oleh karena itu , di butuhkan Proses mekanisme Protokol IP yang berada pada layer 3 OSI.
4.      Paket data tersebut akan ditambahkan informasi pengalamatan host pengiriman dan alamat tujuan oleh protocol IP.informasi alamat pengriman ditambahkan pada header paket. Adapun cara mencari alamat tujuan adalah berdasarkan NetBIOS name .paket broadcast dikirim untuk meminta komputer dengan nama COMPUTER_B agar segera merespons.paket data yang di – broadcast 
5.      Setelah IP adrdress sender dan desttination di tambahkan dalam header paket data,Proses selanjutnya adalah memeriksa bahwa alamat tersebut masih dalam network ID dan broadcast ID yang sama atau tidak 
6.      Oleh karena itu Proses komunikasi tidak di lanjutkan sampai pendekatan MAC address adalah protokol untuk data link
7.      Pada contoh kasus komunikasi berdasarkan MAC address,Proses transmisi data menggunakan Ptokol data link melalui interface jaringan seperti Ethener 
8.      Setelah keenam tahapan yang di jelaskan sebelumnya terpenuhi proses transmisi data dengan share direktor berhasil di jalankan
 
  Proses pelacakan aliaran data dari pengirim dapat anda pantau dengan menggunakan perintah tracet pada dengan menggunakan perintah trcet pada command   prompt atau traceraute pada shell linux.

Gambar 2.2 perintah tracet google,com
   Hop yang akan datang kali dilewati dalam proses transmisi data adalah perangkat router dengan ip address 192.168.1.1 kemudian sampai hob 11 pada ip address 74.125.251.205 kemudian samapai pada host atau 216.239.38.20






Gambar 2.3 skema satu router untuk dua jaringan berbeda
   Dalam contoh ini,seorang user di pco akan mengambil fle di PC2.PCO memiliki IP address 172.16.0.1/25 sedangkan PC2 memiliki IP address 192.168.11.1/26. Proses pengiriman data melalui router.: 
1.      Penggunaan PCO ( 172.1601) telah mempunyai fungsi drive mapped ke PC2 (192.168.111.1) oleh karena penerimaan dalam contoh kasus ini user  PC 0 akan datang mengunakan 
2.      Dari proses pembandingan antara kedua IP Address baik dalam pengiriman dan alamat pnerimaan memiliki network ID dan brocasdt ID yang berada pada dua jaringan 
3.      Berbekal informasi dalam tabel routing pada PCO tujan berikutnya yang harus dilewati oleh paket tersebutadalah perangkat router dengan tujuan akan dicariakan rute terbaik router dengan catatan bahwa router tersebut berada dalam jaringan yang sama dengan ip address 172.16.0.1 126/25).ip addres router ini menjadi jalan pertama atau hop 
4.      Jika ternyata tidak ada jalur ke jaringan tujuan dalam tabel route dari PCO ),secara otomatis data akan diteruskan 
5.      Protokol ARP dalam layer 3 akan digunakan memperoleh informasi MAC addres PC2 (192.168.11.1) 
6.      Disnilah peran router setelah menrima paket data dari  PCO router harus memutuskan kemanakah paket tersebut akan dilewatkan . tahap pertama router akan melakukan verfikasi  aturan firewall 
7.      Jika paket diterima ,router akan mememriksa informasi  tabel routernya tentang  jalur  ke jaringan tujuan yang terhubung langsung ke interface lain dalam router yang sama 

C.  Route Table 
   Route Table atau tabel routing adalah tabel dalam perangkat yang menyimpan informasi mengenai jalur routing dalam jaringan . informasi ini sangat penting ketika anda akan mengirimkan data dari satu jaringan yang lainnya. Dalam informasi di atas,terdapat dua kelompok baris berbeda,yang pertama tentang informasi kode,seperti kode C menunjukan bahwa jaringan sedang terkoneksi berikut:

Dalam informasi di atas terdapat dua kelompok baris berbeda,yang pertama tentang informasi kode yang pertama tentang informasi kode ,seperti kode c menunjukan bahwa jaringan  sedang terkoneksi 5 adalah rounting  statis,1 adalah routing
Tabel tampilan elemen routing table
Code
Network
Ad/metric
Nexthop
Interface
R
172.16.0.0
(120/1)
192.168.2.1
Serial0/0/1
R
172.16.1.0
(120/1)
192.168.1.2
serial l0/0/1
C
172.16.2.0
Directy connected
Fastethener0/0
C
192.168.1.0/24
Directy connected
Serial 10/0/1
C
192.168.2.0/24
Directy connected
Serial 10/0/1
Penjelasan : 
1.      Code,memberikan tentang proses yang terjadi dalam routingtersebut 
2.      Network , menunjukan alamat jaringan tujuan beserta subnet masknya
3.      AD/metric merupakan nilain priotitas yang digunakan sebagai acuan untuk melakukan terbaik 
4.      NEXT hop,merupakan alamat IP address router berikut yang tersambung dengan interface 
5.      Interface adalah anatarmuka yang akan dilewati tiga informasi
1. Directy conneted networks 
   Directy connecty networks artinya bahwa setiap jaringan yang terhubung langsung ke antarmuka router lainnya secara otomatis akan dicatat dan ditambhkan 
2. network poth statically (manualy) entered into the route table 
   Pada teknik ,semua kemungkinan jalur routing yang harus dilewati oleh paket data dari satu router lainnya didaftarkan  terlebih dahulu dalam routing statis. Metode ini adalah tabel harus dikonfigurasi
3. through one or more dynamic routing protocols
    Selain routing statis terdapat metode dynamic routing yang memeliki keunggulan dalam feleksiblitas


A.  Routing metriks 
Istilah ini sebenarnya telah dijelaskan pada bagian sebelumnya ketika rounting itu sebenrnya bermula dari pencarian di computer klien atau host
B. administrarive distance
     Metode administrative distance sebenrnya memiliki kemiripan dengan konsep metric tetapi scope function nya lebih luas pada jaringan besar menjadi berperan penting untuk menyediahkan  jalur routing semakinbaik pula jalur route tersebut berikut adaalah nilaai default dijadikan pedoman
D.Jenis Routing 
 Sebelum anda membahas masalah jenis routing, ada beberapa item penting yang harus diketahui:
1.    Default routes 
Default routes merupakan jalur default yang secara khusus di sediahkan perangakat dalam perangakt komputer, khususnya router sebagai jalur sambungan setiap paket anda dapat mengatur nilai default routers dengan IP tertentu.




Gambar 2.4 contoh penggunaan default routers dengan cisco
 
2.    Multiple gateway
Multiple gateway dapat dianalogikan sebagai sebuah interface kartu jaringan dalam sebuah interface kartu jaringan dalam sebuah perangkat routers yang dimilki dua buah alamat gateway








Gambar 2.5 penerapan multiple gateway
3.    Load balancer
Cisco balacasing merupakan fungsi standar perangkat router cisco dan sebenarnya juga dimiliki oleh perangkatnya juga dimiliki oleh perangkat router lainnya sepwerti mikrotik dan lainnya.
a.       Pembagian beban jaringan  lebih merata
b.      Pengaturan akses jalur jaringan dapat di tentukan
c.       Menimalakan serangan  Dos
 4.      Bridge
              Adalah fitur interface yang secara virtual mewakili atau mempresentasi satu atau lebih perangkat yang terhubung  dengannya  agar dapat terkoneksi dengan jaringan lainya.




Gambar 2.6 konsep bridge dalam jaringan
1.      Prot forwarding
istilah port forwading sebenarnya secara etimologi bahasa mudah di pahami, yaitu penggabungan antara dua kata  port dan forwarding.adapun forwarding adalah  meneruskan atau mengalihkan. Jadi port forwarding  adalah fitur yang memungkinkan router melakukan pengalihan layanan pada nomor service port tertentu.

a.       Distance vector
Jenis ini menganut model routing yang berdasarkan arah serta jarak yang akan di tempuh paket data .
b.      Link state
Tipe ini lebih cenderung mandiri karena proses routing yang terjadi di dalam nya berdasarkan topologi database khusus.Link state akan menganalisis terkait ponsel kondisi jaringan yang akan dilalui baik hop cout bandwith maupun parameter
E.Penerapan Teknologi Routing pada Cisco
 Mungkin saat ini cisco adalah rajanya peangakat jaringan yang sudah terjamin kualitas dan keadaan  teknologinya serta kekuatan hadwernya terbukti beberapa pengalaman menunjukan perangkat cisco tidak memerlukan restart atau shutdhown.dalam jangka waktu lama,bisa bertahun-tahun tanpa mengalami kendala. 
 Teknologi routing kala itu cukup baru dan sangat populer sehingga perangkat komputer yang diberi label logo cisco tersebut cukup terkenal
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa perangkat keluaran cico
1.      Routing
2.      Switching
3.      Portforwarding
4.      Security
5.      Dan pengaturan lainnya
A. Direct port
Sesuai dengan namanya,port jenis in I digunakan untuk mengakses secara langsung perangakat router dengan menggunakan coonsele.biasanya console.biasnya digunakan untuk mengakses dan mengofirasikan
B. undirect port
Port ini digunakan untuk remote router cisco dari jarak jauh menggunakan akses modem,berikut adalah beberapa perintah dasar dalam router cisco sebenarnya memeliki kesamaan dan kemiripan dengan perintah dalam switc
Latihan praktik
Iku petunjuk berikut untuk merancang jaringan dengan dua buah router menggunakan default routers
Langkah-langkah adalah sebagai berikut :
1.      Pastikan komputer anda telah ter-install aplikasi packet tracer minimal versi 7-1 atau versi di atasnya (saat ini sudah ada versi 7.2)
2.      sJalankan aplikasi packet tracer tersebut kemudian desain jaringan seperti gambar berikut
3.      Setelah semua komponen jaringan terhubung secara fisik seperti gambar tersebut selanjutnya adalah mengofigurasi ip address adalah setiap pc
4.      Berikutnya adalah mengonfigurasi R-1
Langkak ke
command
keterangan
1
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one
Per line.end witch CNTL/ Z.
Router ( config)#
Login ke router setelah itu masuk ke user Privileged mode.lalu,masuk ke global configuration mode untuk melakukan konfigurasi router
2
Router (config )# hostname R-1
R-1 (config)#
Mengubah hostname router menjadi R-1
3
R-1 (config)# interface gig0/0
R-1(config-if)#ip address
10.101.10254 255.255.255.0
R-1(config-if)no shutdown
R-1(config-if)#exit
R-1(config)#
Melakukan konfigurasi Ip addres dan status interface gigabitetherner0/0
4
R-1 (config)# interface  serial 0/0/0
R-1 (config-if)#clock rate 64000
R-1 config-if)#ip addres
202.162.97.1255.255.255.252
R-1(config-if)#no shutdown
Melakuakan konfigurasi ip address,status dan clock rate interface serial 0/0/0
5
R-1(c0nfig)#Ip route 0.0.0.o
0.0.0.0.0 202.162.97.2
Menambahkan default route ke R-2 yaitu
202.162.97.2
6
R-1(config)# do show ip route
Codes:l – local, c –connected,s-
Static,R-RIP,M-mobile,B-BGp OSPF,IA –OSPF inter area
N1 – OSPF NSSA external type 2
E1-OSPF external type 2,E-EGP
I –is-is,li-IS-IS level – 1-1 l2-
IS-IS level -2,ia –IS-IS inter area
*- candidate default,U – per-user
Static route,o –ODR
P – periodic dowlanded static route
Gateway of last resort is not set
10.0.0.0/8 is variabely subnetted,2
Subnets,2 masks
C 10.10.10.0/24 is directly
Connected,gigabiethernet o/o
L 10.10.10 254 / 32 is directly
Connect ,2 subnets,2 mask
R-1 ( config)#
Melihat tabel routing
R-1 |( config)# do write
Buinding configuration....
R-1( config)#
Menyimpan konfigurasi router ke NVRAM.agar konfigurasi tidak hilang saat router di restart
5.      Selanjutnya lakukan konfigurasi R-2
Langkah ke
Command
keterangan
1
Routers>enable
Routers# configure terminal
Enter configuration commands,one
Perline. End with cntl/z
Router ( config)#
Login ke router,setelah itu masukke user priviliged mode
Lalu, masuk ke global configuration mode untuk melakukan konfigurasi routers
2
Routers ( config)#hostname R-2s
R-2 ( config) #
Mengubah hostname router menjadi R-2
3
R-2(c0nfig)#interface gig 0/0
R-2 (config-if3IP address
20.20.20.254 255.255.255.0
R-2(config-if)3no shutdown
R-2(config)#
Melakukan konfigurasi ip address,dan status interface gigabit ethernet0/0
4
R-2(config)#interface serial 0/0/0
R-2(config-if) ip address
202.263.97.2 255 .255.255.252
R-2(config-if)#no shutdhown
Melakukan konfigurasi ip addres,status dan clok rate interface serial0/0/0
5
R-2(confif)# do show ip route
Codes: L –local,c-connected,s-
Static,R – RIP, m mobile,B BGP
D-EIGRP,Ex- external,0-
OSPF,IA-OSPF inter area
NI-OSPF NISSA EXTERNAL type 2
E1-OSPF external type 1, E2 –OSPF
External Type 2,E –GP
Gateway of last resort is not set
10.0.0.0/8 is variably subnetted,2
Subnets , 2 marks
C 10.10.10.2/ 30 is directly connected , gibati tethernet 0/0 L 10.10.10.2 /32 is directly connected , gigabi tethernet 0/0 192.168.1.0/24 is variably subnneted , 2 subnets , 2 marks c192. 168.1.0/24 is directly connetted , gigabi tethernet0/1 S 192.168.0.0/24 [1/0] via 10.10.10.1
Melihat tabel routing
6
R-2 (config) # do write
Building configuration ....
R-2 (config)#
Menyimpang konfigurasi  router ke NPRAM agar konfigurasi tidak hilang saaat router di-restart
`
7
Packet tracer pc command line 1.0
C:\>
C:\> ping –n 1 192. 168. 0.1
Pinging 192.168.0.1 with 32 bytes of data :
Reply from 192.168.0.1: bytes =32 time =14 ms TTL -128
Ping statiscs for 192. 168.0.1 : packets: sent = 1 , received =1, lost = 0 [0 % loss]
 
F. Pengalamatan IP Versi 4
     Pengalamatan IP versi 4(IPV4)adalah pengalamatan yang digunakan dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4, dengan panjang 32 bit .dan apabila dihitung secara matematis , akan dapat memberikan alamat hingga 4 miliar host komputer (4.294.296)di seluruh dunia. perhitungan nya didapatkan dari 256(didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(terdapat 4 oktet). sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host, bila host yang ada di seluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.

Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yaitu:
Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada.

Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan.

Jenis-jenis alamat
1.Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi one-to-one.
2.Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
3.Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

Kelas-kelas alamat



Susunan range aturan kelas IP Address sesuai standar internasional.
* Kelas A
  Format                : 0*******. ********. ********. ********
  Bit pertama          : 0 
  Panjang Net ID     : 8 bit
  Panjang Host ID   : 24 bit
  Byte pertama       : 0 - 27
  Jumlah                :126 kelas A ( 0 dan 127 dicadangkan )
  Range IP             : 1.***.***.*** sampai 126.***.***.***
  Jumlah IP            : 16.777.214 ip address di setiap kelas A
  Deskripsi             : Diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang besar.
  

* Kelas B
  Format                : 10******. ********. ********. ********
  Bit pertama          : 10
  Panjang Net ID     : 16 bit
  Panjang Host ID   : 16 bit
  Byte pertama       : 128 - 191
  Jumlah                : 19.384 kelas B
  Range IP             :  128.0.***.***  sampai 191.155.***.***
  Jumlah IP            : 65.532 ip addres di setiap kelas B
  Deskripsi             : Dialokasikanuntukjaringan jumlah besar dan sedang.


* Kelas C
  Format                : 110*****.********.********.********
  Bit pertama          : 110
  Panjang Net ID     : 24 bit
  Panjang Host ID   : 8 bit
  Byte pertama       : 192 - 223
  Jumlah                : 2.097 kelas C
  Range IP             : 1.***.***.*** sampai 225.225.225.***
  Jumlah IP            :  254 ip addres di setiap kelas C
  Deskripsi             : Digunakan untuk jaringan berukuran kecil.


* Kelas D
  Format                :1110****.********.********.********
  Bit pertama         : 1110
  Bit multicast        : 28 bit
  Bit inisial             : 224 - 247
  Deskripsi             : Digunakan untuk keperluan ip multicasting ( RFC 1112 ).


* Kelas E
  Format                 : 1111****.********.********.********
  Bit pertama           : 1111
  Bit cadangan        : 28 bit
  Bit inisial              : 248 - 255
  Deskripsi              : Dicadangkan untuk perluan eksperimen.

VLSM adalah pengembangan mekanisme subneting, dimana dalam VLSM dilakukan peningkatan dari kelemahan subneting klasik, yang mana dalam clasik subneting, subnet zeroes, dan subnet- ones tidak bisa digunakan. selain itu, dalam subnet classic, lokasi nomor IP tidak efisien.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar